Menghapus Jejakmu

Posted by Nopriadi on Desember 06, 2012 with 1 comment
" Terus melangkah melupakanmu, lelah hati perhatikan sikapmu, jalan pikiranmu buat ku ragu, tak mungkin ini tetap bertahan "
" Perlahan mimpi terasa mengganggu, ku coba untuk terus menjauh ,perlahan hati ku terbelenggu ku coba untuk lanjutkan hidup "
" Engkau bukan lah segala ku bukan tempat tuk hentikan langkahku, usai sudah semua berlalu biar hujan menghapus jejakmu"
" Lepaskan segalanya...lepaskan segalanya "

Akhir-akhir ini banyak ku tuliskan lirik-lirik lagu karna aku ingin menggambarkan suasana yang lagi melow.. oh meloww..
Ada sebuah pelajaran hari ini "perhatikanlah orang disekelilingmu, sehingga orang disekelilingmu memperhatikanmu" langsung jadi seorang filsuf aja nih..

Ke-MELOW-an ini berawal dari aktivitas gak jelas yang ku lakukan akhir-akhir ini. Hidup kayak gak hidup mati koq masih ketemu siang malam. Ingin berontak, apa yang mau dilakuin. Aktivitas sehari hari monoton. Mau ganti aktivitas bingung apa yang mau dilakuin. Mungkin anda pernah juga mersakan tapi ada juga yang gak pernah, yang belom pernah cobain deh, asik nanti bakalan langsung bisa curhat kayak gini.. asik kan... 

Malam ini aku mendapatkan sebuah SMS dari seseorang, yang bisa dibilang mantan + pacar, maksudnya dulu pernah udahan tapi sekarang nyambung lagi. Aku sebenarnya suka sama dia, tapi memamg ku akui rasa suka itu belum berwujud perhatian. Layaknya gaya pacaran zaman sekarang kan tiap detik pun harus tau kondisi pacar gmana bahkan mereka tau sampai sedetail mungkin apa yang dialakukan pasangannya, sampai urusan buang hajatpun mereka meminta izin. Kalau aku gak. Harus Sebegitukah..

Ada makna dibalik SMS yang dia layangkan, dalam sangat. 
kutipan smsnya
 " Klo msal'y org yg qmu syng gx ada kbr, no"y gx aktif, dan gx ada se0rangpun bisa qmu hbungin buat nanyain kbr dya, gmana"

Sontak pertanyaan ini membuat aku flash back ke masa lalu, mencari jawaban, serasa mencari jawaban UN FISIKA dan MATEMATIKA atau lebih berat lagi ditambah KIMIA. Pertanyaan ini membuat ku memikirkan dalam-dalam apa jawabannya yang tepat. Setelah flash back beberapa saat baru lah aku tersadar, benar kata dia, untuk orang yang tersayang seharusnya kita harus lebih perhatian terutama terhadap kabar, kita gak mau kan, tanpa kita tau orang yang kita sayang tiba-tiba mangkat(read=death), ini pasti akan sangat memilukan. Hal ini juga yang ku rasakan sehingga membuat mengapa aku belum mau berpacaran secara serius. Karna alasan perhatian ini lah yang bisa membuat ku tidak tenang. 

Tetapi kalau yang dibahas tentang masalah keluarga, dalam hal ini kondisi ku lebih memilukan lagi. Tersadar sampai saat ini aku sering mengabaikan kabar dari anggota keluarga ku, apa yang sedang menimpa mereka disana, apa yang sedang mereka lakukan, mereka sedang perlu bantuan atau tidak, sedang baik atau burukkah mood mereka. Hal ini jarang ku tanyakan, meskipun hanya lewat SMS. Alasan ku begini karana UANG, kenapa harus uang, iya uang karna dizaman sekarang segala sesuatunya ditentukan uang. Dalam kondisi perantauan yang bisa dibilang belum berpenghasilan dan masih minta jatah kepada orang tua, masalah uang ini harus benar-benar diperhatikan. Dalam sebulan harus mengeluarkan uang sekecil mungkin, ingin ku begitu walaupun sebenarnya mau bergaya juga bisa, uang sudah disediakan tinggal pakai saja. Tapi ada perasaan berat karna jika uang ini cepat habis terus orang tua belum mendapatkan gantinya hal ini bakal mempersulit ku dan orang tua ku. Tapi apa gak bisa dikeluarkan uangnya sedikit saja untuk membeli pulsa yang notabene cuman Rp 11.000 ?

Ah mau nelfon operator mahal. waduh jadi kendala juga ya, kalo nelfonnya sering bisa boborok juga keuangan, kalu sms bisa kan, bisa tapi sayangnya orang tua gak ngerti sms, gmana? ahh kamu banyak alasan pasti bisa kan, pikirkan caranya. artikel ini gmana sih koq gak jelas banget. maaf pemirsa aku sedang pusing sangat.

Intinya dalam hal ini aku masih belum terbuka, masih saja fokus terhadap diriku sendiri, seolah-olah kalau diri ini aman dan hidup pun akan menjadi tentram, dan yang paling fatal aku ini orangnya pelit, membandingkan uang yang tak seberapa jika dibandingkan dengan kasih sayang

Ini seharusnya jadi evaluasi besar, bagaimana mengatasinya. Mengatasi hal ini perlu beberapa persiapan, yang paling utama persiapan niat dan mental untuk berubah. Langsung lakukan sekarang.

Terima kasih untuk Yona Yutika atas pertnyaannya.
Maaf untuk orang-orang yang ku sayang, aku tidak bermaksud menghapus jejak kalian dari hidupku, walaupun aku jarang menelfon atau menanyakan kabar kalian, aku akan tetap sayang.



Categories: