Share about Pharmacist and Life

Kamis, 22 Juni 2023

Air Terjun Telun Berasap: Keindahan yang Tersembunyi di Taman Nasional Kerinci Seblat

 Halo, teman-teman pembaca blog saya! Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya mengunjungi salah satu destinasi wisata alam yang menakjubkan di Provinsi Jambi, yaitu air terjun telun berasap. Air terjun ini terletak di Desa Telun Berasap, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci1. Air terjun ini merupakan salah satu dari banyak air terjun yang ada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat2, yang merupakan taman nasional terbesar di Sumatera dan habitat berbagai flora dan fauna langka.

Air terjun telun berasap memiliki ketinggian sekitar 50 meter2 dan debit air yang sangat besar. Sumber airnya berasal dari sungai-sungai yang mengalir dari bibir Danau Gunung Tujuh2, yang merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara. Air terjun ini dinamakan telun berasap karena selalu diselimuti kabut air yang seolah-olah menyerupai asap putih, akibat derasnya air yang terhempas ke batu dan menguap23. Keunikan lain dari air terjun ini adalah adanya sebuah goa yang cukup luas di balik air terjun tersebut. Namun, belum ada orang yang berhasil menyelusuri goa tersebut secara menyeluruh karena derasnya aliran air2.

Untuk sampai ke lokasi air terjun telun berasap, saya harus menempuh perjalanan darat dari Kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km dan waktu tempuh sekitar 10 jam3. Setelah sampai di Sungai Penuh, saya melanjutkan perjalanan ke Desa Telun Berasap dengan menggunakan kendaraan roda dua. Jalan menuju desa ini cukup berliku dan menanjak, namun pemandangannya sangat indah. Saya bisa melihat hamparan sawah hijau, perbukitan, dan pegunungan yang menjulang tinggi.

Setelah sampai di desa, saya harus berjalan kaki menyusuri jalan tangga semen yang menurun sekitar 300 meter3 untuk mencapai pintu masuk kawasan objek wisata. Di sana saya membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orang. Kemudian saya melanjutkan berjalan kaki melewati jembatan kayu dan jalan setapak yang berkelok-kelok di antara pepohonan rindang. Suara gemuruh air terjun sudah mulai terdengar semakin keras.

Sesampainya di dekat air terjun, saya langsung terpesona dengan keindahan dan keeksotisan air terjun telun berasap. Airnya berwarna biru kehijauan dan jatuh dengan sangat deras membentuk busa putih di dasarnya. Kabut air yang menyelimuti air terjun membuat suasana menjadi sejuk dan mistis. Sinar matahari yang menyinari air terjun menciptakan pelangi yang cantik di atasnya3. Saya merasa seperti berada di surga.

Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mandi dan bermain air di bawah air terjun. Airnya sangat segar dan bersih. Saya juga mencoba mendekati goa di balik air terjun, namun saya tidak bisa masuk karena tekanan airnya sangat kuat. Saya hanya bisa melihat-lihat dari luar. Saya mendengar bahwa goa tersebut memiliki panjang sekitar 100 meter dan lebar sekitar 10 meter4. Saya penasaran dengan apa yang ada di dalamnya.

Setelah puas menikmati air terjun, saya kembali ke atas untuk beristirahat di salah satu pondok yang ada di sekitar air terjun. Di sana saya bisa menikmati pemandangan air terjun dari ketinggian yang berbeda. Saya juga bisa melihat hamparan hutan dan pegunungan yang mengelilingi air terjun. Udara di sini sangat segar dan sejuk. Saya merasa tenang dan damai.

Air terjun telun berasap adalah salah satu destinasi wisata alam yang sangat direkomendasikan bagi kalian yang suka petualangan dan keindahan alam. Air terjun ini menawarkan sensasi yang berbeda dari air terjun lainnya. Saya sangat puas dengan kunjungan saya ke sini. Saya berharap bisa kembali lagi ke sini suatu hari nanti.


Semoga blog ini bermanfaat dan menginspirasi kalian untuk mengunjungi air terjun telun berasap

Kebun Teh Kayu Aro: Perkebunan Teh Tertinggi Kedua di Dunia

 Halo, sahabat pembaca. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya mengunjungi salah satu tempat wisata yang menarik di Jambi. Tempat wisata ini adalah Kebun Teh Kayu Aro, perkebunan teh tertua di Indonesia yang juga merupakan perkebunan teh tertinggi kedua di dunia setelah Darjeeling Tea Plantation di India. Penasaran seperti apa keindahan dan sejarah kebun teh ini? Yuk, simak ulasan saya berikut ini.

Lokasi dan Sejarah Kebun Teh Kayu Aro

Kebun teh kayu aro terletak di kaki Gunung Kerinci, tepatnya di kecamatan Kayu Aro, Kerinci, provinsi Jambi. Jaraknya sekitar 43 kilometer dari Kota Sungai Penuh, ibukota Kabupaten Kerinci. Untuk mencapai kebun teh ini, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum yang tersedia di daerah setempat.

Kebun teh ini memiliki luas sekitar 2.500 hektar dan berada diketinggian 1.600 mdpl. Karena letaknya yang tinggi, udara di sini sangat sejuk dan segar. Kita bisa melihat hamparan pohon teh yang hijau dan rimbun, serta pemandangan Gunung Kerinci yang megah.

Kebun teh ini merupakan kebun teh tertua di Indonesia, yang sudah ada semenjak masa penjajahan kolonial Belanda. Kebun teh ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada sekitar tahun 1925 hingga tahun 1928 bersamaan dengan pabriknya. Lahan yang dulunya berupa hutan, diubah menjadi sebuah perkebunan yang mulanya ditanami kopi. Namun karena hasil yang kurang memuaskan, Belanda pun akhirnya menanami kebun ini dengan tanaman teh.

Kala itu, banyak pekerja dari Jawa yang didatangkan Belanda dalam pembukaan lahan hutan. Mereka dipekerjakan secara paksa, dan banyak yang menjadi korban atas kekejaman Belanda. Hal ini pula menjadi sebab banyaknya keturunan orang Jawa yang hingga kini menetap di Kerinci.

Setelah Indonesia merdeka, perkebunan ini pun beberapa kali mengalami perubahan status dan juga manajemen. Akhirnya pada tahun 1974, kebun teh ini secara resmi dinauingi oleh PT. Perkebunan VIII. Namun pada tahun 1996 perusahaan ini dikonsolidasi dengan beberapa perusahaan yang ada di Sumatera Barat dan Jambi dan berubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara VI. Berselang dua tahun, Perkebunan teh Kayu Aro dibuka secara resmi sebagai sebuah destinasi wisata.

Produksi dan Wisata Kebun Teh Kayu Aro

Kebun teh kayu aro memproduksi teh hitam yang disebut menjadi salah satu teh terbaik di dunia. Perkebunan Teh Kayu Aro menghasilkan kurang lebih 5.500 ton teh hitam yang diekspor ke berbagai negara. Teh hitam ini memiliki aroma dan rasa yang khas dan berkualitas.

Selain sebagai tempat produksi teh, kebun teh ini juga menjadi tempat wisata yang menarik bagi para pengunjung. Kita bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa di sini, dengan berjalan-jalan di antara pohon-pohon teh atau berfoto-foto dengan latar belakang Gunung Kerinci.

Kita juga bisa turut memetik daun teh langsung di kebun ini, dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang. Kita akan diberikan keranjang dan gunting untuk memetik daun teh sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh petugas. Setelah itu, kita bisa membawa pulang daun teh yang sudah dipetik sebagai oleh-oleh.

Selain itu, kita juga bisa mengunjungi pabrik teh yang ada di kebun ini, untuk melihat proses pengolahan daun teh menjadi teh hitam yang siap dikemas dan dijual. Kita bisa melihat mesin-mesin yang digunakan untuk mengeringkan, menggiling, dan menyortir daun teh. Kita juga bisa mencicipi teh hitam yang dihasilkan oleh pabrik ini, dengan membayar Rp 5.000 per cangkir.

Tips dan Saran Mengunjungi Kebun Teh Kayu Aro

Bagi Anda yang tertarik untuk mengunjungi kebun teh kayu aro, berikut adalah beberapa tips dan saran yang bisa saya berikan:

  • Sebaiknya datang pada pagi atau sore hari, ketika udara masih sejuk dan sinar matahari tidak terlalu terik. Anda juga bisa menikmati pemandangan sunrise atau sunset di sini.
  • Bawalah jaket atau sweater, karena udara di sini bisa sangat dingin, terutama pada malam hari. Suhu di sini bisa mencapai 10 derajat celcius atau bahkan lebih rendah.
  • Jangan lupa membawa kamera atau handphone untuk mengabadikan momen-momen indah Anda di sini. Anda bisa berfoto-foto dengan berbagai pose dan sudut pandang yang menarik.
  • Jaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di sini. Jangan buang sampah sembarangan atau merusak tanaman yang ada di sini. Hormati para pekerja dan petani yang bekerja di sini.
  • Nikmati setiap detik yang Anda habiskan di sini. Rasakan kesegaran udara, keindahan alam, dan kelezatan teh yang ada di sini. Anda pasti akan merasa rileks dan bahagia.

Perjalanan ke Curug Sentral Sukabumi

Sukabumi adalah salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki banyak tempat wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Curug Sentral, sebuah kawasan wisata yang terdiri dari tujuh air terjun atau curug yang berada di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Curug Sentral menawarkan pemandangan alam yang indah, sejuk, dan asri, serta menjadi tempat yang cocok untuk berpetualang, bersantai, atau berfoto.

Curug Sentral berlokasi di Jalan Jayanegara Indah, atau lebih tepatnya di Kampung Pondok Beurem1. Untuk menuju ke sana, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi atau umum dari Kota Sukabumi. Jaraknya sekitar 40 km dan membutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan. Jalannya cukup mulus dan beraspal, namun kita harus berhati-hati karena ada beberapa tikungan tajam dan tanjakan curam.

Setelah sampai di lokasi, kita harus membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang2. Kemudian kita bisa memarkir kendaraan kita di area parkir yang luas dan aman. Di sana juga terdapat beberapa fasilitas seperti toilet, mushola, gazebo, dan warung makan.

Untuk menikmati Curug Sentral, kita harus melakukan trekking dengan berjalan kaki sejauh 500 meter2. Namun jalan yang akan kita lalui cenderung datar dan tidak terlalu sulit. Kita akan disuguhi pemandangan kebun teh yang hijau dan segar, karena memang Curug Sentral berada di kawasan perkebunan teh Jayanegara1. Selain itu kita juga akan melihat beberapa bunga yang warna-warni yang ikut mempercantik pemandangan.

Di tengah perjalanan, kita akan menemukan pancuran air kecil yang bisa kita gunakan untuk menyegarkan diri atau mencuci tangan. Kita juga mungkin akan bertemu dengan beberapa monyet liar yang berkeliaran di sekitar. Kita harus waspada jika membawa makanan, karena monyet-monyet itu bisa mengambilnya secara paksa.

Mendekati lokasi Curug Sentral, kita akan menyebrangi sebuah jembatan bambu yang kokoh dan unik. Setelah itu kita akan melihat papan petunjuk yang memberitahu arah menuju Curug 1 dan Curug 22. Kedua curug ini adalah curug utama yang paling besar dan indah di antara tujuh curug yang ada.

Curug 1 memiliki ketinggian sekitar 20 meter dengan debit air yang cukup deras2. Airnya jernih dan segar, serta membentuk kolam alami di bawahnya. Kita bisa berenang atau berendam di kolam tersebut, namun harus tetap berhati-hati karena dasarnya licin dan dalam. Di sekitar Curug 1 juga terdapat bebatuan besar yang bisa kita gunakan untuk duduk-duduk atau berfoto.

Curug 2 memiliki ketinggian sekitar 15 meter dengan debit air yang lebih tenang2. Airnya juga jernih dan segar, namun kolamnya lebih kecil dan dangkal. Kita bisa bermain air atau sekadar menyiram tubuh di sana. Di sekitar Curug 2 juga terdapat pepohonan rindang yang memberikan suasana teduh dan nyaman.

Jika kita ingin melanjutkan perjalanan ke curug-curug lainnya, kita harus bersiap dengan fisik dan mental yang kuat, karena jalannya semakin menantang dan sulit. Kita harus menapaki jalan setapak yang sempit, menanjak, menurun, berbatu, dan berakar. Kita juga harus melewati beberapa anak tangga yang curam dan sempit.

Curug-curug lainnya memiliki ketinggian dan debit air yang bervariasi, namun tetap memiliki keindahan dan kesegaran yang tak kalah dari Curug 1 dan Curug 2. Kita bisa menikmati pemandangan alam yang masih alami dan asri, serta mendengar suara air yang mengalir dan burung yang berkicau.

Curug Sentral merupakan tempat wisata yang cocok untuk kita yang menyukai alam dan petualangan. Di sini kita bisa menikmati keindahan, kesegaran, dan ketenangan alam, serta melatih fisik dan mental kita. Curug Sentral juga bisa menjadi tempat yang bagus untuk berfoto, baik untuk foto prewedding maupun foto biasa.

Demikian blog yang saya buat tentang perjalanan ke Curug Sentral Sukabumi. Semoga bermanfaat dan menginspirasi Anda. Terima kasih telah membaca.